Dukungan Kolektif Masyarakat Kampanye Penggunaan Masker Lawan COVID-19



JAKARTA — Upaya kolektif penerapan protokol kesehatan dibutuhkan untuk memutus mata rantai penularan virus SARS-CoV-2 di tengah masyarakat. Ini membutuhkan gerakan bersama dan kerja keras pentaheliks, terdiri dari pemerintah, pakar atau akademisi, masyarakat, lembaga usaha dan media massa. Salah satu protokol kesehatan yang terus dikampanyekan yakni penggunaan masker.

Kampanye ini diharapkan dapat dilakukan secara luas oleh setiap individu yang bersama-sama melawan COVID-19. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo merasa gembira atas dukungan penuh seluruh komponen masyarakat untuk melakukan kampanye nasional penggunaan masker. Kampanye ini diharapkan menjadi suatu gerakan untuk mengubah mindset sehingga pada akhirnya perilaku masyarakat berubah. Kampanye penggunaan masker menjadi kampanye awal dan dilakukan pada Agustus ini.

Dukungan penuh itu tercermin dari video conference yang dilakukan Minggu malam (9/8) di mana lebih dari 800 peserta ikut bergabung di ruang digital. Mereka berasal dari berbagai kelompok mulai pimpinan kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, direksi perusahaan BUMN dan swasta, TNI, Polri, akademisi, dan praktisi periklanan.

“Saya sangat berterima kasih dan bangga atas pertemuan malam ini. Inilah salah satu kekuatan bangsa ini yaitu gotong royong. Kita harus ingat, dalam menghadapi COVID-19 ini bersatu pun belum tentu kita menang, apalagi kalau kita tidak bisa bersatu,” tegas Doni yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Ketua Satgas Nasional berharap setelah ini semua pihak mempersiapkan kampanye yang masif, serentak, dan dengan tema yang sama untuk membangun kesadaran masyarakat dan kemudian mau menjalankannya. “Luar biasa semua pihak sudah siap dan mau melakukan kampanye besar ini bersama-sama,” lanjutnya.

Kampanye perubahan perilaku merupakan bagian dari upaya pengendalian penularan COVID-19. Gerakan ini dilakukan bersamaan dengan upaya penanganan kesehatan dan juga usaha keras yang sedang dilakukan untuk menemukan vaksin untuk COVID-19.

Satgas Penanganan COVID-19 merencanakan komunikasi publik baik melalui televisi, radio, koran, majalah, online, media sosial, dan media luar ruang akan dilakukan melalui kampanye besar mulai Agustus hingga Desember 2020. Agustus ini kampanye dimulai dengan gerakan pakai masker, selanjutnya September dengan gerakan jaga jarak, dan Oktober gerakan cuci tangan dengan sabun di air yang mengalir.

Presiden Joko Widodo diharapkan bisa mencanangkan kampanye nasional penggunaan masker. Selama ini gerakan pakai masker sudah dilakukan kelompok-kelompok masyarakat dan berhasil membangunkan kesadaran. Kampanye nasional secara serentak diharapkan bisa menggugah seluruh masyarakat untuk mau melaksanakannya.

Penggunaan masker merupakan bagian terpenting dalam upaya menekan penularan COVID-19. Apabila semua orang disiplin untuk melakukannya maka angka penularan bisa ditekan sampai 90 persen.

Tim Komunikasi Publik Satuan Tugas Penanganan COVID-19

0 Komentar

Pasien Sembuh Meningkat Lagi Mencapai 1.231.454 Orang

  Perkembangan pasien sembuh per 12 Maret 2021, jumlahnya sudah melebihi angka 1,2 juta orang atau angka tepatnya bertambah menjadi 1.231.454 orang dengan persentasenya di angka 87,3%. Angka kesembuhan kumulatif ini meningkat dengan adanya penambahan pasien sembuh harian sebanyak 6.851 orang. Terdapat lima provinsi menambahkan pasien sembuh harian tertinggi. Diantaranya Jawa Barat menambahkan 2.482 orang dan kumulatifnya 193.816 orang, DKI Jakarta menambahkan 1.060 orang dan kumulatifnya yang tertinggi mencapai 343.300 orang, Jawa Tengah menambahkan 758 orang dan kumulatifnya 113.638 orang, Kalimantan Timur menambahkan 366 orang dan kumulatifnya mencapai 52.414 orang, serta serta Jawa Timur menambahkan 361 orang dan kumulatifnya 122.057 orang.  Lalu, pada perkembangan program vaksinasi COVID-19 per hari ini jumlah penerimanya meningkat menjadi 3.769.174 orang. Peningkatan ini dengan adanya tambahan penerima vaksin harian sebanyak 73.115 orang. Sedangkan yang menerima vaksinasi kedua ju